Setiap hari Senin pagi sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai, setiap sekolah dari jenjang SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat diwajibkan mengadakan upacara bendera hari Senin.
Upacara bendera setiap hari Senin
di sekolah bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa serta memupuk rasa cinta
tanah air dan bangsa ataupun menumbuhkan semangat jiwa nasionalisme.
Dalam upacara bendera sederet acara
di gelar yang semuanya bermuara pada kedisiplinan dan jiwa nasionalisme. Mulai
dari anak-anak dibariskan dengan sangat rapi, sampai pembubaran barisan setelah
selesai upacara bendera.
Upacara bendera juga mengajak kita
untuk berjiwa nasionalis. Berdiri dan menghormat kepada bendera sang saka merah
putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Bila kita mampu berdisiplin, maka
pada saat pengibaran bendera itu, hati kita akan bergetar sekaligus bangga
karena sang merah putih berkibar dengan gagahnya. Di sanalah terlihat bahwa
kita adalah bangsa yang telah merdeka dan berdaulat. Merdeka karena jasa para
pahlawan kita yang gagah berani mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Upacara bendera juga mengajarkan
pada kita untuk mengenang jasa para pahlawan, mendoakannya, dan menyanyikan
lagu-lagu nasional yang membuat peserta didik tahu sejarah bangsa Indonesia dan
menanamkan jiwa patriotisme di kalangan anak muda.
Namun, rutinitas upacara bendera
hari Senin berhenti semenjak kita masuk ke jenjang Universitas, begitu juga
bagi pegawai dan masyarakat umum. Lalu timbulah pertanyaan dalam diri saya yang
saat ini berada di jenjang Universitas, “mengapa di Universitas tidak ada
upacara bendera hari Senin?”. Ada yang menjawab “di Universitas jam masuk
kuliahnya tidak serempak, jadi cukup sulit untuk diadakannya upacara bendera”.
Lantas jika dikaitkan dengan
nasionalisme, dapatkah upacara bendera meningkatkan nasionalisme bangsa? Pro
atau kontra?
Jika pro mengatakan sebuah keharusan
Karena upacara kita bisa mengenang jasa para pahlawan kita. Dengan upacara kita
bisa menghormati jerih payah bangsa dalam memperjuangkan Indonesia. Jika kontra
mengatakan untuk apa diadakannya upacara bendera? Itu hanya suatu kebudayaan
dari Indonesia yang sudah terlanjur dijadikan keharusan. Bukti nyata ketika
kita mengadakan upacara adalah hanya sebagai ajang kumpul-kumpul. Barisan depan
hikmat tapi separuh kebelakang mengobrol seperti layaknya di mall. Tanpa
upacara pun kita bisa meningkatkan nasionalisme kita.
Lalu bagaimana dengan pendapat saya
yang dalam kurun waktu 2 tahun kebelakang sama sekali tidak melakukan upacara
bendera?
Saya setuju dengan kontra.
Menghargai perjuangan bangsa dalam memperebutkan bangsa ini bisa dihargai lebih
dari sekedar upacara yang bersifat budaya. Mengingat nama mereka yang berjasa
dalam negri ini saja itu sudah saya namakan nasionalisme kita terhadap bangsa.
Mencintai lagu milik Indonesia daripada lagu Barat dan mempertahankan lagu
daerah agar tidak direbut oleh bangsa lain itu juga nasionalisme.
Referensi:
http://www.edukasippkn.com/2016/07/tujuan-upacara-bendera-di-sekolah.html
Ditulis oleh:
Arifin Kurniawan
155150201111403
Referensi:
http://www.edukasippkn.com/2016/07/tujuan-upacara-bendera-di-sekolah.html
Ditulis oleh:
Arifin Kurniawan
155150201111403
0 komentar:
Posting Komentar